PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
USAHA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN
PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW
BIDANG STUDI MATEMATIKA “ BANGUN RUANG ( VOLUME TABUNG ) “ SISWA KELAS VI SDN
TIRTOBINANGUN IV , KEC. PATIHANROWO,
KAB. NGANJUK, TAHUN PELAJARAN 2011-2012.
Disusun
untuk mengikuti PLPG
Tahun
2012
Oleh
SUWATININGSIH,
S.Pd.SD
NIP. 19640730 198504 2 002
SEKOLAH DASAR NEGERI TIRTOBINANGUN IV
UPTD PENDIDIKAN TK, SD DAN PLB
KECAMATAN PATIHANROWO
KABUPATEN
NGANJUK
- JUDUL PENELITIAN
Usaha Meningkatkan Keaktifan Belajar Kelompok Dengan
Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw
Bidang Studi Matematika “ Bangun Ruang ( Volume Tabung ) “ Siswa Kelas VI SDN Tirtobinangun
IV , Kec. Patihanrowo, Kab. Nganjuk, Tahun Pelajaran 2011-2012.
- BIDANG KAJIAN
Penelitian ini disusun untuk memperbaiki
pembelajaran yang telah dilakukan oleh peneliti dengan fokus masalah yakni: Meningkatkan
Keaktifan Siswa Dalam Belajar Kelompok Dan Menjawab Pertanyaan Tingkat
Lanjut Yang Bersifat Pemahaman Materi
Dengan Metode Diskusi Jigsaw.
- PENDAHULUAN
v Pada awal pembelajaran terungkap bahwa guru
kurang memperhatikan kesiapan siswa dalam berdiskusi, kegiatan untuk memilih
anggota kelompok yang heterogen memang perlu dilakukan supaya diskusi lebih bervariasi dan hal tersebut kurang
dilakukan guru. Siswa kurang aktif
dikarenakan siswa yang pemikirannya lemah yang tidak diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapatnya didalam kelompok tersebut, serta siswa yang pandai
memonopoli hasil dari kelompok dengan jawabannya sendiri. Dengan demikian siswa
yang kurang pandai cenderung pasif dan ramai dengan mengganggu kelompoknya
ataupun kelompok lainnya.
v Untuk mendesain kegiatan pembelajaran yang
dapat merangsang hasil belajar yang efektif dan efisien dalam setiap materi
pelajaran memerlukan metode penyampaian yang tepat dan pengorganisasian materi
yang tepat. Metode pembelajaran hendaknya berprinsif pada belajar aktif
sehingga dalam proses belajar dan perhatian pembelajaran utama ditujukan kepada
siswa yang belajar, oleh karena itu guru harus dapat menggunakan berbagai macam
metode dan pengorganisasian materi dengan tepat.
v Metode
pembelajaran yang mendorong siswa aktif dalam proses pembelajaran adalah metode
pembelajaran jigsaw, discovery, inquiry, eksperimen, dan brainstorming. Metode
yang diharapkan agar siswa mampu menemukan dan memahami konsep atau prinsip
secara cooperative learning adalah
metode pembelajaran Jigsaw. Seperti pemikiran di atas maka pengajaran di dalam
kelas juga memiliki aspek yang sama, berdasarkan prinsip saling ketergantungan.
Setiap siswa mempunyai kemampuan serta cara berfikir sendiri dalam
menyelesaikan masalah. Pendekatan jigsaw dikembangkan untuk memberikan satu
cara untuk membuat kelas sebagai suatu komunitas belajar yang saling menghargai
terhadap kemampuan masing-masing siswa.
Sejalan
dengan itu metode Jigsaw di sekolah dasar kiranya merupakan alternatif untuk
memenuhi kebutuhan siswa, sehingga dapat mengoptimalkan kemampuan, penalaran,
dan keterampilannya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Matematika. Selain itu
berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti sendiri selama ini proses pembelajaran
Matematika di sekolah dasar jarang/belum menggunakan metode Jigsaw. Hasil
belajar/kompetensi belajar merupakan hasil dari suatu usaha kegiatan yang
dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah pengetahuan dan pengalaman
yang dipelajari. Hasil belajar dalam proses belajar dan pembelajaran dapat
dipandang sebagai barometer keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran
tertentu maupun sebagai ukuran keberhasilan guru dalam melaksanakan proses
belajar pembelajaran. Hasil belajar meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Gagne (Nana Sudjana 2002:45-46) mengemukakan lima kategori tipe
hasil belajar yakni: 1) verbal
information, 2) intelektual skill, 3) cognitive,
4) attitude, 5) motor skill.
- PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
1. Bagaimana
wujud penerapan metode Jigsaw agar
keaktifan siswa kelas VI SDN Tirtobinangun IV dalam belajar kelompok
dapat ditingkatkan ?
2. Bagaimana
cara penerapan metode Jigsaw agar kemampuan menjawab pertanyaan tingkat lanjut
dalam tes/ kuis pada tahap akhir penilaian siswa dapat ditingkatkan ?
- TUJUAN PENELITIAN
Tujuan kegiatan
penelitian ini adalah:
1.
Dengan
metode Jigsaw menggunakan kelompok ahli yang berasal dari kelompok asal yang
bertugas untuk memahami tugas dan materi
yang berbeda yang masing-masing anggota bertanggung jawab penuh terhadap materi
yang dibahas pada kelompok ahli yang nanti akhirnya akan disebarkan kekelompok
asal. Yang
nantinya siswa akan bertindak lebih aktif.
2.
Dengan metode Jigsaw guru membimbing
siswa dalam kelompok ahli untuk memahami tugas dan materi yang berbeda dengan
berdiskusi antar anggota kelompok ahli yang nantinya penyerapan materi lebih
maksimal dan menjawab pertanyaan tingkat lanjut pada penilaian akhir yang
berupa tes/ kuis dapat ditingkatkan.
- MANFAAT HASIL PENELITIAN
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi
guru, sebagai masukan terutama dalam penggunaan metode belajar mengajar yang
efektif sehingga dapat mengoptimalkan prestasi belajar siswa.
2. Bagi
siswa, untuk meningkatkan hasil belajar siswa sehingga nilai hasil kerja siswa
diatas KKM yang telah ditentukan guru pada awal semester.
3. Bagi
peneliti, untuk mengembangkan cara mengajarnya menjadi lebih variatif serta
kondusif dalam pengelolaan kelas dan peka terhadap masalah – masalah siswa
didalam pembelajaran.
4. Bagi
sekolah, untuk meningkatkan kwalitas output siswa ketika siswa menginjak pada
pendidikan yang lebih tinggi.
5. Bagi
pengembangan ilmu pendidikan, dapat digunakan sebagai acuan yang dapat
dijadikan sebagai pedoman dalam kegiatan belajar-mengajar.
Hipotesis
Tindakan
Berdasarkan
kajian teori dan kerangka berfikir, maka dapat diajukan hipotesis sebagai
berikut.
1.
Penerapan
metode Jigsaw dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa melalui diskusi
kelompok.
2.
Metode
Jigsaw dalam pembelajaran Matematika kelas VI SDN Tirtobinangun IV Sekolah
Dasar dapat diimplementasikan.
- KAJIAN PUSTAKA
Bambang Yulianto
( 2008 : 7 ), menyatakan ada berbagai
model pengelolaan kelas yang lebih mengacu pada pembelajaran daripada
pengajaran, yakni : Pengajaran Langsung ( Dirrect
Instruction ), Pembelajaran Kontektual ( CTL ), Pembelajaran Kooperatif ( Cooperative Learning ), Pengajaran
Quantum ( Quantum Teaching ), dan
Pembelajaran Berbasis Masalah ( Problem Based Instruction ).
Dalam mempelajari matematika siswa juga
menghadapi masalah yang sering kali mereka tidak berhasil menyelesaikannya.
Padahal menyelesaikan masalah matematika merupakan cara terbaik untuk
meningkatkan kemampuan matematika seseorang, terutama bagi mereka yang ingin
berperan dalam pengembangan matematika dan penggunaanya ( Sutawijaya, 1998 ).
Model
pembelajaran koopertif menuntut kerjasama dan saling
bergantungnya siswa dalam struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur
penghargaan, struktur tugas mengacu pada dua hal yaitu cara pembelajran
diorganisasikan dan jenis kegiatan yang dilakukan siswa dalam kelas. Struktur
tujuan dalam pembelajaran kooperatif terjadi apabila siswa dapat mencapai
tujuan hanya jika siswa lain yang bekerja sama mencapai tujuan tersebut.
Struktur penghargaan mengacu pada upaya individu membantu individu yng lain
dalam memperoleh penghargaan ( Ibrahim,
2000 ). Dengan demikian, penghargaan individu merupakan penghargaan
bersama ( kelompok ).
Metode pembelajaran kelompok Jigsaw
merupakan metode diskusi yang menuntut siswa memiliki rasa tanggung jawab yang
tinggi terhadap tugas matematika yang dibebankan kepada siswa. Sehingga juga
menuntut siswa didalam kelompok ahli untuk berpartisipasi aktif didalam
memecahkan suatu persoalan. Langkah- langkah dalam berdiskusi dengan metode
jigsaw sebagai berikut ini: Guru dalam hal ini memperbaiki pembelajarannya
dengan metode Jigsaw yaitu pada tahap awal guru membentuk kelompok ( jumlahnya
disesuaikan dengan jumlah topic yang akan dibahas ), misalnya lima kelompok.
Masing-masing kelompok beranggotkan lima orang ( sesuai dengan jumlah kelompok
). Jumlah kelompok maupun anggotanya dapat dilipatkan. Masing-masing kelompok
itu disebut kelompok asal. Selanjutnya, masing-masing anggota kelompok disebar
membentuk 5 kelompok baru dengan satu anggota yang berasal dari 5 kelompok
asal. Kelompok baru ini yang kemudian diberi nama kelompok ahli. Selanjutnya,
lima kelompok ahli tersebut masing-masing diberi tugas yang berbeda.
Selanjutnya, siswa melakukan diskusi dalam waktu yang telah ditentukan dalam
kelompok ahli. Setelah memahami tugas dan materi, siswa kembali pada kelompok
asal dan mereka berdiskusi dengan saling menyampaikan apa yang diperoleh dari
kelompok ahli sebelumnya. Denga demikian, setiap siswa dalam kelompok tersebut
mempelajari lima topic yang berbeda-beda. Tahap berikutnya guru memberikan
tugas individual dan setelah dinilai secara klasikal/ oleh guru sendiri,
penghargaan dapat diberikan, baik kepada kelompok ataupun perseorangan.
Kerangka
Berpikir
Agar kerangka pemikiran yang ditujukan untuk
mengarahkan jalannya penelitian tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka
tindakan pemecahan untuk meningkatkan efektifitas diskusi kelompok dalam
penelitian ini adalah menggunakan metode Jigsaw. Kerangka pemikiran digambarkan
sebagai berikut.
- RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
1.
Subyek
Penelitian
a.
Lokasi
Dalam penulisan penelitian ini penulis
mempergunakan siswa-siswi Kelas VI SDN Tirtobinangun IV, Desa Tirtobinangun,
Kecamatan Patihanrowo, Kabupaten Nganjuk, yang berjumlah 20 orang.
b.
Karakteristik
Siswa
Karakteristik siswa/siswi Kelas VI SDN Tirtobinangun
IV, memang memilik berbagai variasi potensi yang berbeda-beda hal ini
dikarenakan banyak siswa-siswi Kelas VI SDN Tirtobinangun IV, memiliki latar belakang yang sangat bervariasi. Dikarenakan
siswa-siswi Kelas VI SDN Tirtobinangun IV, mempunyai wali muridnya memiliki
pekerjaan yang berbeda-beda: petani, pedagang, perangkat desa, dan wiraswasta.
Serta memiliki berbedaan umur yang beragam, hal tersebut dikarenakan pada waktu
awal masuk SD mereka rerata memiliki umur 5,5 tahun s/d 7 tahun.
2.
Prosedur
Penelitian
a)
Rencana
Pada waktu melaksanakan
penelitian, peneliti mengambil mapel matematika Kelas VI “ Bangun ruang “ sebagai materi ajar dalam
pembelajaran. Penelitian tindakan ( Action research ). Perbaikan pembelajaran ini dilakukan untuk
meningkatkan keaktifan diskusi siswa dengan pembelajaran kooperatif dengan
metode Jigsaw serta meningkatkan kemampuan siswa untuk menjawab pertanyaan
tingkat lanjut yang bersifat pemahaman. Ini direncanakan berlangsung selama 2
siklus, berlangsung selama 2 kali pendampingan. Setiap kegiatan dilaksanakan
setiap minggunya ( bulan Nopember pada
minggu ke-1 dan minggu ke-2). Tahap-tahap kegiatan tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut :
1.
Tahap refleksi awal (basic reflection)
2.
Siklus pertama meliputi :
a.
Perencanaan
siklus I ( Pembuatan RP Perbaikan I )
b. Pelaksanaan
tindakan siklus I
c. Observasi
siklus I
d. Refleksi
siklus I
3.
Siklus kedua meliputi
a.
Perencanaan
siklus II ( Pembuatan RP Perbaikan II )
b. Pelaksanaan
tindakan siklus II
c. Observasi
siklus II
d. Refleksi
siklus II
4.
Pembuatan Laporan PTK
b)
Pelaksanaan
a. Prosedur
pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan PTK secara garis besar dikerjakan
seperti berikut :
|
|||
Dalam melaksanakan tindakan perbaikan kelas ( PTK )
ini guru dibantu dua orang kolaborator yang terus melakukan pengamatan terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan peneliti. Refleksi dan diskusi tentang hasil
perbaikan pembelajaran dilakukan oleh guru bersama observer yang dipandu oleh
tutor.
Gambar 3.1 Tahap-tahap dalam PTK
(Sumber : IGAK Wardhani, dkk, 2007:2.4)
Gambar
3.1 Spiral PTK (Hopkins, 1993)
(Sumber
: Hopkins dalam Supardi, 2006:105)
1.
Metode
pengumpulan data
Pada
setiap siklus dalam laporan tindakan kelas ini peneliti menggunakan 3 metode
dalam mengumpulkan data-data hasil dari pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK), yaitu :
i.
Data awal (basic reflection) diperoleh melalui studi dokumenter. Metode ini
dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan data siswa, yang dilihat dari rapor,
buku induk dan catatan-catatan lainnya yang dapat menjadi data-data pendukung
penelitian.
ii.
Data awal (basic reflection) kedua yaitu diperoleh dari wawancara. Wawancara
ini dapat dilakukan kepada kolabolator-kolabolator penelitian yang selalu
mengamati dan meneliti tindakan guru.
iii.
Data
tindakan diperoleh melalui kegiatan pengamatan.
2.
Metode
analisa data
A. Analisis
data
Pada penelitian
ini peneliti mempergunakan analisis prosentasi dan kecenderungan memusat.
B. Observasi
Untuk
mengetahui hasil penelitian ini maka penulis menggunakan bentuk tindakan atau
observasi kepada 20 siswa Kelas VI SDN Tirtobinangun IV, Desa Tirtobinangun,
Kecamatan Patihanrowo dengan menggunakan pembelajaran kooperatif meliputi :
1. Suasana
belajar siswa yang kooperatif
Yaitu siswa
melakukan pengalaman, interaksi, komunikasi dan refleksi.
2. Sikap
guru yang menerapkan belajar kooperatif dalam pembelajaran
3. Ruang
kelas yang menunjang belajar kooperatif.
b. Prosedur
umum pembelajaran
Prosedur umum
pembelajaran mencakup tiga tahapan pembelajaran yaitu : awal, inti, dan
penutup. Tahap awal bertujuan untuk mengekplorasi pengetahuan awal siswa
(appersepsi) dan memberikan motivasi siswa tentang materi yang akan dipelajari.
Pada tahap inti guru mengajak siswa dalam mendalami cakupan materi dengan
berbagai metode yang dilakukan dan membimbing siswanya dalam berdiskusi
kelompok dengan metode jigsaw dan melatih siswa aktif dalam merespon pertanyaan
tingkat lanjut yang bersifat pemahaman oleh guru. Kegiatan penutup yaitu pemberian evaluasi, rangkuman
pelajaran, tindak lanjut, serta refleksi.
c. Prosedur
khusus pembelajaran
Siklus
I
Tahap
awal :
Mengekplorasi pengetahuan awal
siswa terhadap materi pelajaran yang telah dialami siswa pada pelajaran
sebelumnya, pemberian informasi materi, tujuan pelajaran serta manfaat
mempelajari materi tersebut.
Tahap
inti :
Guru membimbing siswanya untuk
berdiskusi tentang Bangun ruang dengan memberikan LK kepada kelompok dengan
menggunakan metode jigsaw, dan guru mengamati proses kinerja siswa dalam
kelompok baik dalam kerja dikelompok ahli maupun kelompok asal. Dan pembahasan
beserta kelompok lain secara klasikal.
Kegiatan
penutup :
Guru mengajak siswa memberikan
kesimpulan dan flashback terhadap pembelajaran materi yang telah dilakukan,
pemberian evaluasi dan tindak lanjut serta refleksi.
Siklus
II
Tahap
awal :
Guru bersama siswa mereview hasil
kegiatan pembelajaran mapel matematika “ Bangun ruang “ pada siklus I. dan
kemudian menanyakan keberhasilan pembelajaran kepada siswa tentang diskusi
kemarin dan menanyakan mengapa siswa pada pembelajaran siklus I kurang dapat
menjawab pertanyaan tingkat lanjut yang bersifat pemahaman.
Tahap
inti :
Guru memberikan materi dengan
ceramah serta menyelingi penjelasan dengan memberikan pertanyaan yang bersifat
dasar yang menuntun siswa untuk dapat menjawab pertanyaan tingkat lanjut
nantinya, mengajak siswa melakukan diskusi dengan jigsaw dan memberikan LK
dengan pertanyaan yang bersifat pemahaman.
Kegiatan
penutup :
Guru mengajak siswa memberikan
kesimpulan dan flashback terhadap pembelajaran materi yang telah dilakukan,
pemberian evaluasi dan tindak lanjut serta refleksi.
- JADWAL PENELITIAN
Setiap kegiatan di dalam penyusunan
laporan PTK memerlukan jadwal yang dipakai untuk peneliti dalam melaksankan
penelitiannya. Penelitian
mempergunakan 2 siklus penelitian yaitu: pada Semester I tahun 2011 / 2012 yang
dimulai pada bulan Nopember 2011. Dengan bahan penelitian
penggunaan metode diskusi Jigsaw tentang “ Bangun ruang (Volume Tabung)“ Mapel
Matematika.
Siklus I dilaksanakan pada 01 Nopember 2011
Siklus II dilaksanakan pada 08 Nopember 2011
Dengan
uraian sebagai berikut :
No.
|
Tanggal
|
Uraian
Kegiatan
|
Keterangan
|
1.
|
29-10-2011
|
Perencanaan
Penelitian
|
Penyusunan
proposal PTK
|
2.
|
31-10-2011
|
Persiapan
Pelaksanaan PTK
|
Pembuatan RPP, peraga,
Lembar Kegiatan Siswa, format penilaian, daftar check list/ rubrik, lembar evaluasi,
pre test, lembar pengamatan, dll
|
3.
|
01-11-2011
10-11-2011
|
Pelaksanaan
Siklus I
Pelaksanaan
Siklus II
|
Refleksi kekurangan dan
kelebihan oleh peneliti &kolaborator.
Refleksi kekurangan dan
kelebihan oleh peneliti &kolaborator
|
4.
|
16-11-2011
|
Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas
|
Penulisan laporan PTK memerlukan waktu 2 minggu
|
- BIAYA PENELITIAN
RENCANA
ANGGARAN BIAYA
PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
SDN
TIRTOBINANGUN IV, KECAMATAN PATIHANROWO, KABUPATEN NGANJUK
NO.
|
Jenis Pengeluaran
|
Biaya
|
Keterangan
|
1.
|
Pengadaan
media peraga
|
Rp.
116. 000
|
8
set peraga
|
2.
|
Pengetikan
rental
|
Rp.
125. 000
|
2
mapel
|
3.
|
HR
Kolaborator
|
Rp.
25. 000
|
-
|
4.
|
Penjilidan
PTK
|
Rp.
75. 000
|
3
bendel
|
5.
|
Fotocopy
|
Rp.
88.000
|
PTK,
LK, lembar evaluasi
|
6.
|
Lain-lain
|
Rp.
32. 000
|
-
|
Jumlah
|
Rp. 461.000
|
- PERSONALIA PENELITIAN
DAFTAR PENDAMPING PENELITI
(Kolaborator)
1. Nama
: …….
NIP : ……….
Tempat / Tanggal Lahir : ……..
Unit
Kerja : .....
2. Nama : ….
NIP : -
Tempat
/ Tanggal Lahir : …..
Unit
Kerja : ….
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PELAKSANA PTK
3. Nama :
NIP :
Tempat / Tanggal Lahir :
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Unit
Kerja : SDN TIRTOBINANGUN IV
Status
Keluarga : Kawin
Jumlah Anak : -
Pendidikan : S-1 PGSD
Alamat Rumah :
No. Telepon :
- DAFTAR PUSTAKA
1.
Arikunto,
Suharsimi, dkk.2008. Penelitian Tindakan
Kelas. Bumi Aksara: Jakarta.
2.
Catur, Bambang S., S.Pd. 2007. Seminar tema “ Cooperatif Learning”. Divisi Litbang Sekolah Integral
Luqman Al Hakim: Nganjuk.
3.
Good.T.L dan Bropl.v, .I.E.
1990. Educational Psychology. A Realistic Approach. Plains, New York :
Longman
4. Juanda Krisna W.. 2005. Laporan Studi Kasus SDN Madyopuro I Malang. Malang PGSD PP-II Universitas Negeri Malang: Malang.
5. Muhsetyo, Gatot.
2007. Pembelajaran Matemaika SD. Universitas
Terbuka: Jakarta.
6. Nasution,S. 1987. Berbagai Pendekatan dalam
Proses Belajar Mengajar. Bina Aksra: Bandung.
7. Safari. 2004. Evaluasi Pembelajaran. Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta.
8. Suprayekti. 2004. Interaksi Belajar Mengajar. Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta
9. Sourcebook For Science In
Primary school. Mayenne:UNESCO Publishing
10. Trojcak. Doris. 1990. Developing a Competency for Sequencing
Instruction. Dalam Developing Teacher Competencies. James Weigand. (Ed).
"New Jersey.Printice-Hall. Inc.
11.
Wardhani
IGAK. 2007. Penelitian Tindakan Kelas.
Universitas Terbuka. Jakarta.
12.
Wardhani
IGAK. 2007. Teknik Menulis Karya Ilmiah.
Universitas Terbuka: Jakarta.
13. Wibawa, Basuki Dr. 2004. Penelitian Tindakan Kelas. Departemen
Pendidikan Nasional: Jakarta.
14.
Winkel.1990.
Psikologi Pengajaran. Gramedia: Jakarta.
15.
Yuwana, Setya. 2009. Seminar tema “Peningkatan Mutu Pendidikan”.
Universitas Negeri Surabaya: Surabaya.
No comments:
Post a Comment