Monday 30 September 2013

Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar


1.      Latar Belakang Masalah
Di Sekolah Dasar, kegiatan Bimbingan Konseling tidak diberikan oleh Guru Pembimbing secara khusus seperti di jenjang pendidikan SMP dan SMA. Guru kelas harus menjalankan tugasnya secara menyeluruh, baik tugas menyampaikan semua materi pelajaran dan memberikan layanan bimbingan konseling kepada semua siswa tanpa terkecuali.            Dalam konteks pemberian layanan bimbingan konseling, Prayitno (1997:35-36) mengatakan bahwa pemberian layanan bimbingan konseling meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.           Guru Sekolah Dasar harus melaksanakan ketujuh layanan bimbingan konseling tersebut agar setiap permasalahan yang dihadapi siswa dapat diantisipasi sedini mungkin sehingga tidak menggangu jalannya proses pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat mencapai prestasi belajar secara optimal tanpa mengalami hambatan dan permasalahan pembelajaran yang cukup berarti.           Realitas di lapangan, khususnya di Sekolah Dasar menunjukkan bahwa peran guru kelas dalam pelaksanaan bimbingan konseling belum dapat dilakukan secara optimal mengingat tugas dan tanggung jawab guru kelas yang sarat akan beban sehingga tugas memberikan layanan bimbingan konseling kurang membawa dampak positif bagi peningkatan prestasi belajar siswa.          Selain melaksanakan tugas pokoknya menyampaikan semua mata pelajaran, guru SD juga dibebani seperangkat administrasi yang harus dikerjakan sehingga tugas memberikan layanan bimbingan konseling belum dapat dilakukan secara maksimal. Walaupun sudah memberikan layanan bimbingan konseling sesuai dengan kesempatan dan kemampuan,        namun agaknya data pendukung yang berupa administrasi bimbingan konseling juga belum dikerjakan secara tertib sehingga terkesan pemberian layanan bimbingan konseling di SD tidak berjalan seecara optimal.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka persoalan mendasar yang hendak ditelaah dalam makalah ini adalah bagaimana peran guru kelas dalam pelaksanaan Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar?

Pengertian Bimbingan Konseling
            Seiring dengan berkembangnya perkembangan dalam kajian keilmuan, definisi bimbingan memiliki banyak perubahan, damun tidak demikian dengan esensinya yaitu proses pemberian bantuan . Muro & Kottman (Nurihsan, 2003:  11) memaparkan bahwa bimbingan yang berkembang saat ini adalah bimbingan perkembangan. Visi bimbingan bersifat edukatif, pegembangan dan outreach. Menurut Crow & Crow (M.Surya, 1998: 45) bimbingan diartikan sebagai bantuan yang diberikan seseorang baik pria maupun wanita yang memiliki pribadi yang baik dan pendidikan yang memadai kepada seorang indvidu dari setiap usia untuk menolongnya, mengembangkan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, membuat oilihan sendiri, dan memikul bebannya sendiri. Selanjutnya,  Natawidjaja (1987:   37), mengartikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, agar individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga dia dapat sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan kehidupan pada umumnya. Berdasarkan pendapat para ahli tentang konsep bimbingan dan konseling maka bimbingan konseling pada anak usia dini dapat diartikan sebagai upaya banyuan yang dilakukan guru/pendamping terhadap anak usia dini agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal serta mampu mengatasi masalah masalah yang dihadapi nya, (Syaodih, 2008  1.6)
            Pada era pendidikan sekarang ini, bimbingan pada peserta didik sangat lah penting dan merupakan kewajiban dari pihak guru sebagai konselor para siswa nya. Institusi seperti sekolah harus mempunyai program bimbingan konseling nya masing-masing agar jelas dan juga dapat di implementasikan pada peserta didiknya.

Prinsip-prinsip Bimbingan Konseling di SD

     Prinsip merupakan paduan hasil kegiatan teoretik dan telaah lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan (Prayitno, 1997:219). Berikut ini prinsip-prinsip bimbingan konseling yang diramu dari sejumlah sumber, sebagai berikut:
  • a.    Sikap dan tingkah laku seseorang sebagai pencerminan dari segala kejiwaannya adakah unik dan khas. Keunikan ini memberikan ciri atau merupakan aspek kepribadian seseorang. Prinsip bimbingan adalah memperhatikan keunikan, sikap dan tingkah laku seseorang, dalam memberikan layanan perlu menggunakan cara-cara yang sesuai atau tepat.
  • b.    Tiap individu mempunyai perbedaan serta mempunyai berbagai kebutuhan. Oleh karenanya dalam memberikan bimbingan agar dapat efektif perlu memilih teknik-teknik yang sesuai dengan perbedaan dan berbagai kebutuhan individu.
  • c.    Bimbingan pada prinsipnya diarahkan pada suatu bantuan yang pada akhirnya orang yang dibantu mampu menghadapi dan mengatasi kesulitannya sendiri.
  • d.     Dalam suatu proses bimbingan orang yang dibimbing harus aktif , mempunyai bayak inisiatif. Sehingga proses bimbingan pada prinsipnya berpusat pada orang yang dibimbing.
  • e.    Prinsip referal atau pelimpahan dalam bimbingan perlu dilakukan. Ini terjadi apabila ternyata masalah yang timbul tidak dapat diselesaikan oleh sekolah (petugas bimbingan). Untuk menangani masalah tersebut perlu diserahkan kepada petugas atau lembaga lain yang lebih ahli.
  • f.     Pada tahap awal dalam bimbingan pada prinsipnya dimulai dengan kegiatan identifikasi kebutuhan dan kesulitan-kesulitan yang dialami individu yang dibimbing.
  • g.     Proses bimbingan pada prinsipnya dilaksanakan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan yang dibimbing serta kondisi lingkungan masyarakatnya.
  • h.    Program bimbingan dan konseling di sekolah harus sejalan dengan program pendidikan pada sekolah yang bersangkutan. Hal ini merupakan keharusan karena usaha bimbingan mempunyai peran untuk memperlancar jalannya proses pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan.
  • i.     Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah hendaklah dipimpin oleh seorang petugas yang benar-benar memiliki keahlian dalam bidang bimbingan. Di samping itu ia mempunyai kesanggupan bekerja sama dengan petugas-petugas lain yang terlibat.
  • j.    Program bimbingan dan konseling di sekolah hendaknya senantiasa diadakan penilaian secara teratur. Maksud penilaian ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan program bimbingan. Prinsip ini sebagai tahap evaluasi dalam layanan bimbingan konseling nampaknya masih sering dilupakan. Padahal sebenarnya tahap evaluasi sangat penting artinya, di samping untuk menilai tingkat keberhasilan juga untuk menyempurnakan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling (Prayitno, 1997:219).

Pentingnya Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar
Sekolah dasar bertanggung jawab memberikan pengalaman-pengalaman dasar kepada anak,yaitu kemampuan dan kecakapan membaca,menulis dan berhitung,pengetahuan umum serta perkembangan kepribadian,yaitu sikap terbuka terhadap orang lain,penuh inisiatif,kreatifitas,dan kepemimpinan,ketrampilan serta sikap bertanggung jawab, guru sekolah dasar memegang peranan dan memikul tanggung jawab untuk memahami anak dan membantu perkembangan social pribadi anak.
          Bimbingan itu sendiri dapat diartikan suatu bagian integral dalam keseluruhan program pendidikan yang mempunyai fungsi positif,bukan hanya suatu kekuatan kolektif.proses yang terpenting dalam pentingnya bimbingan adalah proses penemuan diri sendiri. Hal tersebut akan membantu anak mengadakan penyesuaian terhadap situasi baru,mengembangkan kemampuan anak untuk memahami diri sendiri dan meerapkannya dalam situasi mendatang.
Bimbingan bukan lagi suatu tindakan yang bersifat hanya mengatasi setiap krisis yang dihadapi oleh anak,tetapi juga merupakan suatu pemikiran tentang perkembangan anak sebagai pribadi dengan segala kebutuhan,minat dan kemampuan yang harus berkembang.
1. tindakan preventif di sekolah dasar
Tuntutan untuk mengadakan identifikasi secara awal diakui kebenarannya oleh para ahli bimbingan karena:
a.  kepribadian anak masih luwes,belum menemukan banyak masalh hidup,mudah terbentuk            dan masih akan banyak mengalami perkembangan.
b.  orang tua murid sering berhubungan dengan guru dan mudah dibentuk hubungan tersebut,orang tua juga aktif pendidikan anaknya disekolah.
c.  masa depan anak masih terbuka sehingga dapat belajar mengenali diri sendiri dan dapat menghadapi suatu masalah dikemudian hari.
Bimbingan tidak hanya pada anak yang bermasalah melai8nkan pandangan bimbingan dewasa ini yaitu menyediakan suasana atau situasi perkembangan yang baik,sehingga setiap anak di sekolah dapat terdorong semangat blejarnya dan dapat mengembangkan pribadinya sebik mungkin dan terhindar dari praktik-praktik yang merusak perkembangan anak itu sendiri.
2. kesiapan disekolah dasarKonsep psikologi belajar mengenai kesiapan belajar menunjukan bahwa hambatan pendidikan dapat timbul jika kurikulum diberikan kepada anak terlalu cepat/terlalu lambat,untuk menghadapi perubahan dan perkembangan pendidikan yang terus menerus perlu adanya penyuluhan untuk menumbahkan motivasi dan menciptakan situasi balajar dengan baik sehingga diperoleh kreatifitas dan kepemimpinan yang positif pada aktrifitas melalui penyuluhan kepada orang tua dan murid

 
Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar
Berdasarkan beberapa penjelasan dan pemaparan bimbingan konseling pada bab sebelum nya, sekolah selaku institusi pendidikan harus menyadari pentingnya bimbingan dan konseling pada anak. Maka dari itu sekolah dituntut untuk mempunyai dan menjalankan program dari bimbingan konsleling secara berkelanjutan.
Bedasarkan hasil observasi penulis di SDN Galunggung diperoleh informasi dari wali kelas 6a,  Ibu Maya SPd bahwa sekolah tersebut menggunakan pendekatan krisis dalam melaksanakan bimbingannya.  Pendekatan krisis sendiri artinya suatu pendekatan bimbingan yang di arahkan kepada individu yang mengalami krisis atau masalah (Nurihsan, 2003 : 27-28). Bimbingan di serahkan kepada setiap wali kelas nya masing-masing yang selanjutnya akan di laporkan kepada kepala sekolah SD tersebut. Beberapa langkah yang digunakan untuk menghadapi permasalahan belajar siswa diantara nya :
1.Identifikasi Masalah
Dalam tahap ini narasumber melakukan proses pemanggilan anak yang bersangkutan ataupun teman dekatnya untuk memperoleh informasi awal masalah yang sedang dihadapi oleh anak didiknya.
2.Analisis Masalah
Dalam tahap ini Narasumber melakukan analisis masalah yang mungkin di hadapi anak tersebut dalam jangka waktu tertentu. Nara sumber mengamati tingkah laku siswanya apakah sering atau hanya saat itu saja

3.Diagnosis
Nara sumber melakukan suatu diagnosa dan mencari penyebab masalah tersebut.
4.Prognosis
Setelah mendiagnosis penyebabnya , Nara sumber kemudian mencari berbagai alternatif  pemecahan masalah.
5.pelaksanaan bantuan
Setelah diperoleh penyebab dan pemecahannya , Nara sumber kemudian melakukan layanan bimbingan kepada anak yang mempunyai masalah tersebut. Pelaksanaan bantuan ini berupa pemberian nasehat kepada anak tapi jika cara itu belum mampu mengatasi masalah maka Nara sumber mendatangi rumah orang tua siswa untuk sharing dan mencari pemecahan masalah bersama-sama dengan orang tua siswa.
Dengan langkah-langkah tersebut narasumber menyatakan bahwa siswa yang mempunyai masalah dapat diberikan bantuan secara tepat, sehingga tidak menggangu kegiatan belajar mengajar.
Menurut pendapat penulis pendekatan krisis ini sebaiknya dipadukan dengan pendekatan preventif. Pendekatan preventif merupakan pendekatan yang diarahkan kepada antisipasi masalah-masalah umum individu dan mencegah jangan sampai masalah tersebut menimpa. jadi pembimbing tidak hanya dapat memecahkan masalah atau memberikan bantuan tetapi juga pembimbing dapat mencegah permasalahan itu muncul dengan cara memberkikan informasi dan keterampilan untuk mencegah munculnya masalah tersebut.

CONTOH PROGRAM REMIDIAL DAN PROGRAM PENGAYAAN

CONTOH PROGRAM REMIDIAL DAN PROGRAM PENGAYAAN



CONTOH PROGRAM REMIDIAL

Sekolah                                 :     SMP Negeri  ............
Kelas / Semester                   :     VIII (Delapan) / Genap
Mata Pelajaran                      :     Matematika
Ulangan Harian  ke                :     2
Tanggal Ulangan Harian         :     1 Maret 2011
Bentuk Soal UH                    :     Uraian
Materi UH  (KD/Indikator)       :    4.2 Menghitung keliling dan luas lingkaran
1.  Menghitung keliling lingkaran
2.  Menghitung luas lingkaran.
3.  Menggunakan rumus keliling dan luas lingkaran dalam memecahkan soal yang terkait dengan kehidupan sehari-hari.
Rencana Ulangan Rem         :     8 Maret 2011
KKM                                 :     70


No.
Nama Siswa
Nilai Ulangan
Indikator yang tidak dikuasai
Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remidial
Nomor Soal yang dikerjakan dalam Tes Remidial
Nilai Tes Rem
Ket.
( 1 )
( 2 )
( 3 )
( 4 )
( 5 )
( 6 )
(7)
(8)
1.
Aco
65
2, 3
Diberikan Bimbingan Khusus dan tugas Individu
1, 2, 3, 4
85
Tuntas
2.
Besse
68
3
Diberikan Tugas khusus
3, 4
98
Tuntas
3.
Dst…………






Sengkang,                    2011
Guru Mata Pelajaran


UMAR MUHADI
NIP.
Keterangan :
·         Pada kolom ( 6 ), masing-masing indikator dibuatkan 1 atau 2 nomor soal dengan tingkat kesukaran berbeda-beda
        Misalnya     :    Indikator 2 menjadi 2 soal yaitu nomor 1, 2
                               Indikator 3 menjadi 2 soal yaitu nomor 3, 4
·         Pada kolom ( 7 ), nilai yang diperoleh hanya digunakan untuk menentukan tuntas atau tidak tuntasnya  dari siswa yang telah ikut remidial, karena nilai yang akan diolah adalah nilai batas ketuntasan. Artinya bahwa Aco dan Besse  memperoleh nilai setelah remidial masing-masing 70 (batas ketuntasan).

Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
1.    Cara yang dapat ditempuh
a.       Pemberian bimbingan secara khusus dan perorangan bagi peserta didik yang belum atau mengalami kesulitan dalam penguasaan KD tertentu.
b.      Pemberian tugas-tugas atau perlakuan (treatment) secara khusus, yang sifatnya penyederhanaan dari pelaksanaan pembelajaran regular.
      Bentuk penyederhanaan itu dapat dilakukan guru antara lain melalui:
      a.  Penyederhanaan strategi pembelajaran untuk KD tertentu
      b.  Penyederhanaan cara penyajian (misalnya: menggunakan gambar, model, skema, grafik, memberikan rangkuman yang sederhana, dll.)
       c.  Penyederhanaan soal/pertanyaan yang diberikan.
2.    Materi dan waktu pelaksanaan program remedial
 a.      Program remedial diberikan hanya pada KD atau indikator  yang belum tuntas.
 b.     Program remedial dilaksanakan setelah mengikuti  tes/ulangan KD tertentu atau sejumlah KD dalam  satu kesatuan
Teknik pelaksanaan penugasan/pembelajaran  remedial:
v        Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedial maksimal 20%.
v       Penugasan kelompok diakhiri dengan tes individual (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 20% tetapi kurang dari 50%. Pembelajaran ulang diakhiri dengan tes individual (tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 50 %.

CONTOH PROGRAM PENGAYAAN

Sekolah                            :  SMP Negeri ...............
Kelas / Semester              :   VIII (Delapan) / Genap
Mata Pelajaran                 :   Matematika
KKM Mata Pelajaran       :  70
Materi  (KD/Indikator)      :   4.2 Menghitung keliling dan luas lingkaran
1.  Menghitung keliling lingkaran
2.  Menghitung luas lingkaran.
3.  Menggunakan rumus keliling dan luas lingkaran dalam memecahkan soal yang terkait dengan kehidupan sehari-hari. 


No.
Nama Siswa
Nilai Ulangan
Bentuk Pengayaan
1.
Condeng
90
Contoh:
1.     Memberikan soal-soal  pemecahan masalah, misalnya soal-soal Olimpiade yang terkait dengan materi lingkaran.
2.     Memanfaatkan  Condeng dan Dandang untuk menjadi Tutor Sebaya
2.
Dandang
100

Dst ……………..

Sengkang,             2011
Guru Mata Pelajaran




UMAR MUHADI
NIP.
Pelaksanaan Program Pengayaan
1.      Cara yang dapat ditempuh:
a.      Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas wawasan bagi KD tertentu
b.      Pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar, model, grafik, bacaan/paragraf, dll.
c.       Memberikan soal-soal latihan tambahan yang bersifat pengayaan
d.      Membantu guru dalam membimbing teman-temannya yang belum mencapai ketuntasan.

2.      Materi dan waktu pelaksanaan program pengayaan
a.       Materi Program pengayaan diberikan sesuai dengan KD-KD atau indikator  yang dipelajari , bisa berupa penguatan materi yang dipelajari maupun berupa pengembangan materi
b.      Waktu pelaksanaan program pengayaan adalah:
·         setelah mengikuti tes/ulangan  KD tertentu  atau  kesatuan KD tertentu, dan  atau
·         pada saat pembelajaran dimana siswa yang lebih cepat tuntas dibanding dengan teman lainnya maka dilayani dengan program pengayaan

Sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran,  kegiatan pengayaan tidak lepas kaitannya dengan penilaian. Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan, tentu tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta didik yang normal.

contoh lain:

PROGRAM REMIDIAL DAN PENGAYAAN


PROGRAM REMEDIAL
Mata Pelajaran             :
Kelas/Semester                        :
Standar Kompetensi    :

No
Kompetensi Dasar
Indikator
Bentuk Pelaksanaan Remedial
Penilaian Ulang
Keterangan
Tugas Individu
Tugas Kelompok
Pembelajaran Ulang



1-20%
21-50%
>50%



























PROGRAM PENGAYAAN

Mata Pelajaran             :
Kelas/Semester                        :
Standar Kompetensi    :

No
Kompetensi dasar
Indikator
Asal Materi/Soal
Penilaian
Keterangan
BANK SOAL
UAN
Olimpiade


























PROGRAM REMIDIAL

Sekolah                                   :  SMP Negeri  3 Cipanas
Kelas / Semester                    :  VIII (Delapan) / Genap
Mata Pelajaran                        :  Matematika
Ulangan Harian  ke                 :  2
Tanggal Ulangan Harian         :   1 Maret 2010
Bentuk Soal UH                      :   Uraian
Materi UH  (KD/Indikator)       :    4.2 Menghitung keliling dan luas lingkaran
1.  Menghitung keliling lingkaran
2.  Menghitung luas lingkaran.
3.  Menggunakan rumus keliling dan luas lingkaran dalam memecahkan soal yang terkait dengan kehidupan sehari-hari.
No.
Nama Siswa
Nilai Ulg
Indikator yg tdk dikuasai
Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remidial
Nomor Soal yang dikerjakan dalam Tes  Remidial
Nilai Tes Rem
Ket.
( 1 )
( 2 )
( 3 )
( 4 )
( 5 )
( 6 )
(7)
(8)
1.
Oman D.
46
2, 3
Diberikan Bimbingan Khusus dan tugas Individu
2, 3, 4, 5
60
Tuntas
2.
Underi
48
3
Diberikan Tugas khusus
4, 5
68
Tuntas
3.
Idit Suardi
50
 2
Diberikan Tugas khusus
2, 3
60
Tuntas
4
Solahudin
46
2, 3
Diberikan Bimbingan Khusus dan tugas Individu
2, 3, 4, 5
75
Tuntas
5
Sulaeman
40
1, 3
Diberikan Bimbingan Khusus dan tugas Individu
1, 3, 4, 5
63
Tuntas
6
Pian Ajid
48
3
Diberikan Tugas khusus
4, 5
70
Tuntas
Rencana Ulangan Rem          :     8 Maret 2010
KKM                                        :     57
                                                                                                      Cipanas,  6 Maret 2010        
                                                                                                        Guru Mata Pelajaran

Ihin Solihin, S.Pd.                                                                                                                                                   NIP.198007052009021006
Keterangan :
      Pada kolom ( 6 ), masing-masing indikator dibuatkan 1 atau 2 nomor soal dengan tingkat kesukaran berbeda-beda
        Misalnya     :   Indikator 2 menjadi 2 soal yaitu nomor 1, 2
                                  Indikator 3 menjadi 2 soal yaitu nomor 3, 4
      Pada kolom ( 7 ), nilai yang diperoleh hanya digunakan untuk menentukan tuntas atau tidak tuntasnya  dari siswa yang telah ikut remidial, karena nilai yang akan diolah adalah nilai batas ketuntasan. Artinya bahwa Aco dan Besse  memperoleh nilai setelah remidial masing-masing 70 (batas ketuntasan).





Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
1.    Cara yang dapat ditempuh
a.  Pemberian bimbingan secara khusus dan perorangan bagi peserta didik yang belum atau mengalami kesulitan dalam penguasaan KD tertentu.
b.  Pemberian tugas-tugas atau perlakuan (treatment) secara khusus, yang sifatnya penyederhanaan dari pelaksanaan pembelajaran regular.
      Bentuk penyederhanaan itu dapat dilakukan guru antara lain melalui:
      a.  Penyederhanaan strategi pembelajaran untuk KD tertentu
      b.  Penyederhanaan cara penyajian (misalnya: menggunakan gambar, model, skema, grafik, memberikan rangkuman yang sederhana, dll.)
       c.  Penyederhanaan soal/pertanyaan yang diberikan.
2.    Materi dan waktu pelaksanaan program remedial
a.  Program remedial diberikan hanya pada KD atau indikator  yang belum tuntas.
b.  Program remedial dilaksanakan setelah mengikuti  tes/ulangan KD tertentu atau sejumlah KD dalam  satu kesatuan
Teknik pelaksanaan penugasan/pembelajaran  remedial:
      Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedial maksimal 20%.
      Penugasan kelompok diakhiri dengan tes individual (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 20% tetapi kurang dari 50%. Pembelajaran ulang diakhiri dengan tes individual (tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 50 %.



PROGRAM PENGAYAAN

Sekolah                                   :  SMP Negeri  3 Cipanas
Kelas / Semester                    :  VIII (Delapan) / Genap
Mata Pelajaran                        :  Matematika
KKM Mata Pelajaran                          :  70
Materi  (KD/Indikator)             :   4.2 Menghitung keliling dan luas lingkaran
1.  Menghitung keliling lingkaran
2.  Menghitung luas lingkaran.
3.  Menggunakan rumus keliling dan luas lingkaran dalam memecahkan soal yang terkait dengan kehidupan sehari-hari.

No.
Nama Siswa
Nilai Ulangan
Bentuk Pengayaan
1.
Eva Setiawati
90
1. Memberikan soal-soal  pemecahan masalah, misalnya soal-soal Olimpiade yang terkait dengan materi lingkaran.
2. Memanfaatkan  Eva Setiawati, Kulsum, Uswatun Hasanah, dan Selly Agustin untuk menjadi Tutor Sebaya
2.
Kulsum
100

3.
Uswatun  Hasanah
100

4.
Selly Agustin
90

     
 Cipanas,  6 Maret 2010        
                                                                                                           Guru Mata Pelajaran

Ihin Solihin, S.Pd.                                                                                                                                                    NIP.198007052009021006
Pelaksanaan Program Pengayaan
1.      Cara yang dapat ditempuh:
a.  Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas wawasan bagi KD tertentu
b.  Pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar, model, grafik, bacaan/paragraf, dll.
c.  Memberikan soal-soal latihan tambahan yang bersifat pengayaan
d.  Membantu guru dalam membimbing teman-temannya yang belum mencapai ketuntasan.

2.      Materi dan waktu pelaksanaan program pengayaan
a. Materi Program pengayaan diberikan sesuai dengan KD-KD atau indikator  yang dipelajari ,  bisa berupa penguatan materi yang dipelajari maupun berupa pengembangan materi
b. Waktu pelaksanaan program pengayaan adalah:
      setelah mengikuti tes/ulangan  KD tertentu  atau  kesatuan KD tertentu, dan  atau
      pada saat pembelajaran dimana siswa yang lebih cepat tuntas dibanding dengan teman lainnya maka dilayani dengan program pengayaan

Sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran,  kegiatan pengayaan tidak lepas kaitannya dengan penilaian. Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan, tentu tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta didik yang normal.



CONTOH SOAL TES REMIDIAL

1.       Hitunglah keliling lingkaran yang memiliki panjang jari-jari 7 cm !
2.       Tentukan panjang jari-jari sebuah lingkaran jika diketahui kelilingnya 88 cm!
3.        Hitunglah luas lingkaran yang memiliki panjang jari-jari 14 cm !
4.       Sebuah lingkaran memiliki luas 154 cm2. Hitunglah panjang jari-jarinya!
5.       Sebuah taman berbentuk lingkaran dengan panjang diameter 14 m. Jika disekeliling taman itu akan ditanami pohon palem dengan jarak 2 m, berapakah jumlah pohon palem yang bisa ditanam di taman itu?

CONTOH SOAL PENGAYAAN
Perhatikan gambar berikut ini !